Tanaman Hijau di Atap Gedung

Not allow reviews

Descriptions

 
 
Cycas revoluta yang dikelilingi iris itu tumbuh di tepi taman. di bagian depan, lantana dan tabebuia berbunga semarak. palem caryota mitis setinggi 1,5 m pun tumbuh subur. taman itu kian memikat dengan hamparan rumput gajah mini yang menghijau. untuk menikmati suasana asri itu anda cukup menekan huruf v di tombol lift, menuju lantai atap mall of indonesia. ya, taman rumah itu berada di roof top the villas, kelapa gading square (kgs), jakarta utara.
Meski berada di lantai atap, taman rumah di atas Mall of Indonesia itu bisa diakses kendaraan roda 4. Sebuah jalan aspal melingkar di kompleks apartemen KGS terhubung hingga ke sana. Makanya para penghuni rumah bisa memarkir mobil di garasi sendiri. Suasananya persis kompleks perumahan biasa.
Sebut saja roof garden di hotel Grand Hyatt dan Mandarin Oriental, Jakarta; Pusat Studi Sumberdaya Lahan, Universitas Gadjah Mada (PSSL-UGM), Yogyakarta; rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura, dan sebuah gedung di perempatan Jalan Showa Dori dan Higashi Ginza, Jepang. Di sana konsep taman atap sekadar memindahkan taman dari permukaan tanah ke atas. “Di sini taman atap hadir meniru 100% suasana dan fungsi halaman seperti di permukaan tanah,” ujar Ir Hanafi Tjin, general manager PT Makmur Jaya Serasi, KGS.
 
Konstruksi khusus
Untuk mewujudkan itu butuh struktur dan konstruksi atap yang spesifik. Lantai harus didukung struktur kolom atau rangka agar pelat beton tidak runtuh. Konsepnya kira-kira seperti membuat dak rumah. Itu karena taman di atas atap menambah beban lantai teratas.
Tanah dan tanaman jelas menambah beban. Belum lagi jika angin berhembus mengenai tanaman. “Itu juga menambah beban,” kata Ir Rari Nawungwi Hadinindari, kontraktor taman atap di KGS. Begitu juga akumulasi air penyiraman. Pada titik tertentu yang akan ditanami pohon besar dibuat lubang atau dinding penahan tanah. Kedalaman lubang atau ketinggian dinding disesuaikan daya jelajah akar pohon. “Untuk hasil optimal, konstruksi atap didesain sejak awal sebelum gedung dibangun,” tambah pemilik PT Kharisma Asri Landscape itu.
Tanaman untuk taman atap dipilih maksimal setinggi 3-4 m agar tak roboh tersapu angin. Maklum, embusan angin di atas gedung lebih kencang ketimbang di atas permukaan tanah. Menurut Tan Bun Kheng, kepala biro konsultan arsitek dan desain interior BK Architects, umumnya jenis tanaman yang digunakan untuk roof garden adalah tanaman perdu. Dengan itu saja beban atap bertambah 650 kg per meter persegi.
 
Drainase
Berikutnya yang mesti diperhatikan adalah saluran drainase. “Gedung harus memiliki sistem drainase yang baik agar air tak merembes ke bawah atap,” kata Baginda Simatupang dari pengurus Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI-DKI). Penggunaan pelapis kedap air atau waterproof pada dasar lantai membantu menahan air agar tidak tembus ke bawah. Itu dibarengi dengan pembuatan lapisan-lapisan resapan-terbuat dari kerikil, pasir, batu apung, dan ijuk. Lapisan itu menahan tanah saat penyiraman supaya tidak menyumbat lubang drainase (lihat ilustrasi). Ijuk dan batu apung bisa digantikan dengan lapisan drainase cell. Menurut Endah Kelanasari, estate manager The Villas, KGS, air penyiraman didapat dari hasil daur ulang air limbah untuk mengurangi penggunaan air PAM.
Menurut Ir Hari Harjanto, perancang taman alumnus Institut Pertanian Bogor, tingkat kemiringan dak beton juga harus diperhatikan supaya aliran air ke lubang drainase lancar dan tak menggenang. “Genangan memicu kelembapan tinggi yang mengundang cendawan penyebab akar busuk,” tutur Hari. Menurut Rari, lazimnya lubang drainase berjarak setiap 1,5 m.
Yang terakhir pengaturan ketebalan tanah atau media tanam. Tanaman besar butuh tanah yang lebih tebal; sebaliknya pada tanaman kecil. Misalnya palem kuning besar memerlukan tanah setebal 0,83 m. Sementara kurma, 1,43-1,63 m. Rumput dan tanaman penutup cukup setebal 20-30 cm. Agar beban atap tidak terlalu berat bisa disiasati dengan penggunaan media selain tanah. Misal media ringan seperti humus, kompos, batu apung, atau sabut kelapa yang diberi sedikit lapisan pasir.
 
Penurun suhu
Menurut Dody Kastono, SP, MP, peneliti di Pusat Studi Sumberdaya Lahan, Universitas Gadjah Mada (PSSL-UGM), Yogyakarta, belakangan roof garden populer dibangun para pengembang gedung bertingkat. Musababnya, taman atap mampu menurunkan suhu ruangan yang berada di bawahnya. “Suhu ruangan di bawah taman lebih sejuk 3-4’C ketimbang ruang lain,” ujar Dody. Dengan begitu penggunaan pendingin ruangan bisa dikurangi sehingga menghemat pemakaian listrik.
Kehadiran tanaman di atap berperan signifikan menyerap gas polutan, mengurangi pemanasan kota, dan radiasi sinar matahari hingga 80%. “Contohnya bambu atau palem menyerap gas formalin dan bensin. Sementara bakung, menyerap gas formalin, bensin, juga alkohol dan aseton dari cat,” tambah Dody. Belum lagi produksi oksigen dan penyerapan CO2 oleh tanaman membuat udara lebih segar.
Menurut Dody fungsi lain taman atap juga sebagai tempat rekreasi. Suasana yang hijau dan nyaman ikut menurunkan tingkat stress penghuni gedung. Malah atap gedung juga dapat menjadi budidaya pertanian. Di lantai 2 gedung PSSL-UGM, terdapat lahan seluas 150 m2 yang ditanami bawang merah, bawang daun, kubis, kentang, kangkung, selada, dan bayam merah. Markisa dan anggur ditanam merambat di para-para. Tanaman mendapat pasokan air dari daur ulang air limbah dan air hujan yang ditampung di tandon di atas lantai 2.
Air limbah dipompa naik ke tandon menggunakan pompa 350 W yang digerakkan oleh 10 panel surya berkekuatan masing-masing 50 W. Sebelum masuk tandon air disaring 2 kali dengan pasir kasar dan pasir halus serta tanah andiosol. “Air yang telah disaring itulah yang kemudian dialirkan untuk menyirami tanaman,” kata Ir Darmanto, Dip HE, MSc, mantan kepala PSSL-UGM.
Tanaman tumbuh menghijau dan hasilnya dapat dikonsumsi seperti panen dari pekarangan rumah sendiri. Serupa tapi tak sama dengan yang dinikmati penghuni The Villas, Kepala Gading Square.
  • Strategi Tanam di Atap
  1. Siapkan bak tanaman terbuat dari beton dilengkapi lubang drainase dan diberi lapisan kedap air. Bersihkan bak hingga kering dan terbebas dari genangan air dan kotoran.
  2. Beri lapisan batu apung setebal 20 cm
  3. Letakkan lapisan ijuk setebal 10 cm di atas batu apung.
  4. Tambahkan geotextile. Pada lapisan ini terdapat mulut pipa saluran pembuangan air yang dibungkus ijuk
  5. Isi bak dengan media tanam berupa campuran tanah merah dan pupuk kandang. Untuk Philodendron selloum misalnya butuh setebal 83 cm. Tanaman siap ditanam.

Similar Products

1810707407053281016

Add a review