Media Tepat Untuk Sri Rejeki

Not allow reviews

Descriptions

 
 
Hancur asa Lina Mardiana untuk mengoleksi aglaonema di teras rumahnya yang asri di kawasan Pondokindah, Jakarta Selatan. Sri rejeki yang dibeli di salah satu kolektor di Jakarta itu mati. Usut punya usut ternyata cacing dan cendawan di akar penyebab kematian sang ratu daun. Dua pengganggu itu tertarik dating lantaran media yang digunakan terlalu padat, sehingga air siraman menggenang.
 
Banyak kolektor lain yang juga tidak seberuntung Lina. Lagi-lagi media yang jadi musabab aglaonema koleksi melayang. Maklum, tidak ada standar media yang tepat dan ideal untuk anggota famili Araceae itu. Biasanya kolektor mempunyai campuran media sendiri yang paling cocok di daerah itu. Misal di daerah berhawa panas jangan menggunakan media terlalu poros seperti sekam bakar atau pasir malang. Kalaupun mau, mesti dikombinasikan dengan bahan lain yang menyimpan air, misalnya humus.
Media tanam penting karena mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Menurut Gunawan Wijaya, pemilik Wijaya Orchids di Sentul, Bogor, Jawa Barat, media yang baik membuat akar bebas bergerak sehingga leluasa mencari makan. Pada akhirnya tanaman tumbuh subur dan daunnya berwarna cerah. Perbedaan lingkungan yang meliputi lokasi, suhu, dan kelembapan menjadi faktor penting penentuan media. Matahari langsung tidak dianjurkan untuk sang ratu daun. Makanya aglaonema mesti diletakkan di tempat ternaungi, misal dengan pemberian shading net.
 
Pilih yang Ideal
Idealnya aglaonema membutuhkan media tanam yang porous. Sifat porous mampu mengalirkan air ke media sehingga air tidak menggenang. Air yang tergenang menjadi surga bagi cendawan. Pada akhirnya itu membuat tanaman mati. Misal di Sentul, Bogor, yang suhu siangnya mencapai 30’C. Media yang dipakai harus mampu mengikat air, tapi tidak membendungnya. Gunawan menggunakan pakis sebagai media tanam utama. Pakis yang digunakan harus tua, getas, dan kadar airnya sedikit. “Kalau yang muda khawatir bercendawan karena masih basah,” ujar Gunawan.
Pakis dikombinasikan dengan arang sekam, kompos, dan humus. Perbandingannya pakis 60%, arang sekam 20%, kompos 5%, dan humus 5%. Bisa juga ditambahkan pasir malang dengan porsi 10%. “Pasir malang membantu porositas media,” jelas mantan pegawai salah satu bank swasta di Jakarta itu.
 
Lingkungan
Di semarang, Frans Wiratmahusada menggunakan media sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan pupuk kandang. Komposisi masing-masing 4:1:1:1/2. Ke dalam campuran ditambahkan 3-4 kg dolomit untuk menaikkan pH media. Derajat keasaman yang baik untuk aglaonema berkisar 6-7. Sementara untuk daerah bersuhu dingin dan kelembapan tinggi, komposisi media lain lagi. Namun, intinya media tetap poros.
Dr Purbo Djojokusumo, pemilik Kreatif Flora di daerah Bogor, Jawa Barat, menggunakan media cocopeat (50%), sekam bakar (30%), kompos organik yang meliputi andam atau humus (10%), dan pupuk kandang (10%). Pakis boleh digunakan asal direbus dulu supaya cendawan dan kutu yang melekat mati.
Saat mengepotkan tanaman, taruh batubata atau styrofoam di dasar pot. Barulah media dimasukkan. Beri Furadan supaya serangga pengganggu enggan dating. Letakkan sang ratu di tempat ternaungi dengan shading net 80%. Bila aglaonema diletakkan di ruang tertutup, tambahkan sirkulasi udara buatan dengan memasang kipas angin. Supaya lingkungan tetap lembap, lakukan pengkabutan 3 kali sehari. Jangan lupa pupuklah tanaman menggunakan pupuk slow release setiap 3 bulan. Nah kini tinggal Anda menentukan media tanam yang cocok untuk sri rejeki kesayangan. Perhatikan lingkungan tempat Anda tinggal agar aglaonema tumbuh sehat.

Similar Products

7739820228176993353

Add a review