Peremajaan Tanaman Pulihkan Penampilan Sikas
Not allow reviews
Descriptions
Keelokan sikas
akan memudar bila terserang hama. Daunnya berubah menjadi cokelat
berbintik-bintik putih atau berbelang kuning. Anak daunnya berlubang dan
putus serta sobek di sana-sini. Tidak ada cara lain untuk mengatasinya
kecuali dengan peremajaan tanaman.
Keluhan yang sering kali muncul dari
penggemar tanaman has sikas adalah serangan kutu atau ulat pada daun.
Kutu-kutu yang berbentuk seperti tempurung berwarna coklat atau
lempengan berwarna putih seringkali menyebabkan daun berubah warna
menjadi belang-belang kuning. Bukan itu saja. Pertumbuhan daun jadi
tampak merana. Jarak antara daun tampak lebih lebar akibat ukuran anak
daunnya mengecil.
Kutu-kutu tersebut sebenarnya bisa
dibunuh dengan menyemprotkan pestisida sistemik atau pestisida yang
bekerja dari dalam tanaman seperti Azodrin, Malathion, atau Kelthane.
Namun, cara ini tidak bisa merubah penampilan daun kembali elok. Sebab
bangkai kutu-kutu itu tidak dapat lepas dari daun yang diserangnya dan
bekas serangan hama ini pun tidak hilang. Mereka tetap menempel pada
permukaan daun dan bekas serangan tetap berwarna kuning atau kecoklatan.
Memang, kutu yang mati tersebut bisa disikat dengan sikat halus atau
dau-daunnya dilap hingga kutu terlepas, tetapi warna kuning atau cokelat
bekas serangan tidak akan pernah hilang.
Kondisi serupa terjadi bila daun
dimakan oleh ulat. Daun-daun sikas yang telah sobek atau putus tidak
akan kembali normal bentuknya. Bearti keindahannya pun tidak akan pernah
pulih kembali.
Seluruh daun dipangkas
Tidak ada cara yang lebih baik untuk
memperbaiki penampilan tanaman yang telah terserang hama, kecuali dengan
membuang daun-daun yang telah rusak tersebut. Sayangnya, pembuangan
daun tanaman biasanya tidak hanya dilakukan pada satu atau dua daun,
karena serangan hama diketahui setelah semua daun terserang. Jadi, mau
tidak mau, seluruh daun harus dipangkas.
Hal yang mesti diperhatikan sekarang
adalah waktu pemangkasan paling tepat dan upaya yang harus dilakukan
sebelum proses pemangkasannya.
Tanaman yang terserang hama biasanya
akan tumbuh merana, karena zat makanan yang seharusnya diedarkan ke
seluruh tubuhnya habis dilalap hama. Karena itu setalah hama mati, hal
utama yang harus diperhatikan adalah memperbaiki pertumbuhan tanaman.
Caranya sebagai berikut.
- Perbaiki tempat tumbuh tanaman/media tanam. Tanah disekitar tanaman digemburkan dengan cara mencangkul atau membuat lubang. lubang drainase. Maksudnya, untuk memperbaiki pertukaran udara dalam tanah. Upaya ini juga dimaksudkan untuk membuat air siraman tidak mengendap dan mengenai akar tanaman. Sikas berasal dari daerah beriklim kering, jadi air yang menggenangi medianya akan menyebabkan akarnya mati.
- Pemupukan.
Pertumbuhan tanaman yang sempat
terhambat karena serangan hama perlu dipacu dengan pemupukan. Pupuk yang
dberikan bisa berupa pupuk kandang yang disebarkan di tanah yang telah
dicangkul dan/atau pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen tinggi.
Pupuk tersebut diberikan dengan cara menyemprotkan ke permukaan daun dua
kali seminggu.
Setelah dua perlakuan tersebut
dilakukan selama kira-kira dua bulan, tunas muda dua pada pucuk tanaman
biasanya muncul. Pada saat itulah proses pemangkasan mulai dilakukan.
Seluruh pangkal daun tanaman dipotong dan dibuang, termasuk daun-daun
muda pada ujung tanaman.
Perawatan selanjutnya adalah menjaga
agar media di sekitar tanaman tidak terlalu kering dengan cara menyiram
secukupnya. Dua sampai empat bulan kemudian tunas-tunas pada ujung
batang mulai bermunculan dan mereka akan menjadi daun-daun baru yang
lebih cantik dan elok.
Add a review