Pupuk Kandang Untuk Tanaman Buah di Pot

Not allow reviews

Descriptions

 
 
“Saya selalu memupuk tanaman jambu air saya dengan pupuk kandang (pukan) tiga bulan sekali. Hasilnya, jambu air saya tidak berhenti berbuah,” tutur Ny. Nancy, kolektor tanaman jambu air di Jakarta Pusat. Memang, buah yang lebat dan terus-menerus bukan hanya karena pengaruh pukan, melainkan juga berkat pemberian NPK. Selain itu, Ny. Nancy juga menyemprotkan ZPT dan pupuk daun sebulan sekali, terutama menjelang tanaman berbuah.
Namun seorang kolektor tanaman mangga di Jakarta mengungkapkan, pukan membuat akar tumbuh baik, karena mencegah pengerasan tanah jika ada kekeringan dan mencegah penggenangan air. Ia menggunakan pukan sapi di campur limbah serutan kayu dengan perbandingan volume serut:pukan:tanah = 3:1:1/2. Aneka ragam pupuk kandang kini dengan mudah dapat ditemui di toko-toko saprotan. Para penggemar tanaman buah selalu mengatakan, mereka memakai pupuk kandang untuk tanaman kesayangannya.
 
Kaya unsur hara
Pukan memang sangat bermanfaat bagi tanah sebagai media tanam. Pukan meningkatkan ketersediaan unsur hara makro maupun mikro. Ia juga meningkatkan daya pegang air serta memperbaiki aerasi dan drainase tanah.
Sebenernya selain pukan sapi, kotoran kuda, kerbau, kambing, biri-biri, dan ayam juga bisa dipakai sebagai pupuk. Kandungan unsur haranya berbeda-beda, tergantung jenis pakannya. Yang paling banyak mengandung unsur hara adalah kotoran ayam, yakni N 5%, P2Q5 3%, K2O 1%, CaO 4%, MgO 1%, dan SO3 2%. Sedangkan pukan domba mengandung 0,7 – 1,5 % N, 0,1 – 0,35 % P2Q5, serta 0,3 – 1,8 % K2O, dan pukan sapi kandungannya adalah 0,65 % N dan 1,25 % K2O.
Besarnya manfaat pukan untuk memperbaiki struktur tanah terbukti dari pengalaman seorang hobiis tanaman buah. Dari 2 tanaman anggur varietas Vitis labrusca di pot, salah satu mati karena setiap turun hujan air mengenang di pot itu. Sedang satu tanaman lagi tetap hidup karena diberi pukan, serta air tidak pernah mengenang terlalu lama.
 
Dekomposisi oleh bakteri
Meskipun sangat berguna, pukan baru menunjukkan kelebihannya bila diberikan setelah matang. Jika tidak, daun tanaman akan layu menguning, bahkan mati, akibat adanya dekomposisi bakteri. Setiap pukan mengandung karbon (C) dan nitrogen (N). Pada pupuk kandang yang belum matang, kandungan yang belum matang, kandungan C lebih tinggi daripada N atau perbandingan C dan N (C/N ratio) bernilai tinggi, sehingga mengundang jutaan bakteri mengurangi rantai karbon dalam pukan sebagai makanannya. Proses inilah yang disebut dekomposisi. Proses dekomposisi akan menaikkan suhu tanah, sehingga jika tanaman tidak kuat akan mati. Selain itu, bakteri tanah juga bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan nitrogen dari dalam tanah untuk keperluan dekomposisi. Akibatnya, daun tanaman pun menguning karena kekurangan nitrogen. Dekomposisi baru berhenti saat karbon dalam pukan tinggal sedikit, atau nilai C/N ratio-nya sudah rendah. Pukan yang sudah matang, C/N ratio-nya memang rendah.
Ciri pukan yang sudah matang, bila diraba terasa dingin, jika diremas mudah rapuh, wujud asli kotorannya sudah tidak tampak lagi, juga tidak berbau seperti aslinya.
 
Pemberian pukan
Pemberian pukan untuk tanaman buah di pot harus diperhatikan jumlah dan caranya. Pukan tidak boleh diberikan terlalu banyak, sebab tanah menjadi lengket sehingga air tidak turun. Akibatnya pucuk daun muda rontok dan pucuk daun kering.
Sebagai media tanam, pukan diberikan bersama-sama dengan tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1:1, seperti yang dilakukan Ny. Nancy. “Selain pasir, sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pukan,” tutur H. Nyaih Marzuki, penangkar tanaman buah di Cilandak, Jakarta Selatan. Semua tanaman buah di pot miliknya menggunakan media campuran pukan, sekam, dan tanah dengan perbandingan 1:2:1. Menurut Ny. Nancy, pukan sebagai pupuk susulan untuk tanaman di pot diberikan dengan cara membuang sebagian media (setinggi 10 cm dari permukaan tanah) di sekitar batang tanaman. Sebagai gantinya ditaburkan pukan.

Similar Products

3687642672684347870

Add a review