Rawat Anggrek Pada Musim Hujan

Not allow reviews

Descriptions

 
 
Hindari Lembab, Beri Pupuk Perekat
Hujan lagi, mogok berbunga lagi, begitu gerutu para penganggrek. Belum lagi batangnya busuk, layu, bahkan mati. Mengapa bisa begitu? Untuk berbunga, anggrek butuh sinar matahari” terang Drs. H. Suharto, pakar anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) TMII. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan fotoperiodisitas tanaman. Tanaman butuh intensitas cahaya tertentu untuk merangsang pembungaan. Untuk bisa berbunga, dendrobium dan vanda butuh waktu 10 jam penyinaran efektif matahari per hari. Jika kurang dari itu, dipastikan pembungaannya bakal terhambat.
Nah, pas musim hujan macam sekarang. Suharto menyarankan untuk melindungi anggrek agar tak kena hujan. Soalnya, kalau terpapar hujan, bukan hanya ogah muncul bunga, tetapi juga timbul kerusakan tanaman yang parah. Bila anggrek masih sedikit, tinggal dipindahkan ke tempat yang aman dari hujan, ya mesti melapisi paranet dengan menggunakan plastik transparan. Plastik itu diletakkan setengah meter diatasnya.
 
Gerah berarti lembap
Datangnya musim hujan juga meningkatkan resiko busuk batang. “Pertumbuhan anggrek dipengaruhi oleh cahaya, kelembapan, dan sirkulasi udara” terang Franky Handoyo, penganggrek yang punya kavling 3 di TAIP, Taman Mini Indonesia Indah. Bila ketiga unsur itu tidak seimbang, penyakit bakal muncul. Pada musim hujan, kelembapan biasanya sangat tinggi. “Gampangnya, kalau kita merasa gerah berarti lembap. Kalau sangat gerah, kelembapan lebih tinggi lagi” terang Tejo Bayu, hobiis anggrek yang mengoleksi dendrobium spesies.
Pada kondisi kelembapan tinggi sementara sinar matahari sedikit, maka jamur dan bakteri akan gampang tumbuh. Jamur yang menyerang batang akan membuat busuk batang. “Dalam kondisi ini, kita harus lebih rajin menyemprot fungisida, paling tidak seminggu sekali dengan dosis rendah”, jelas Franky. Adakalanya walau musim hujan, matahari tiba-tiba bersinar menyengat kendati hanya sebentar. Kondisi itu bisa membuat daun gosong. Makanya perlu penyiraman pada rak atau lantai dasarnya. Sehingga kondisi tidak kering dan juga tidak terlalu lembap.
Selain penyakit, hama utama saat musim hujan adalah bekicot (achatina fulica). Binatang itu demen tempat lembap. Jangan salah, kendati jalannya pelan, semalam bisa menghabiskan daun anggrek, plus bunganya. Disemprot pestisida, keluar biaya. Lagi pula belum tentu efektif. “Mending pakai cara mekanik”, saran Suharto. Anda harus rajin keliling kebun anggrek. Kalau ada bekicot ngumpet di antara pot atau dedaunan, lekas ambil dan di buang. Bekicot lebih mudah terlihat pada sore hari saat tak ada sinar matahari.
 
Mendung tunda pemupukan
Paling repot menumpuk saat musim hujan. Soalnya, pupuk yang belum sempat diserap tanaman keburu hanyut bersama air hujan. “Makanya harus kucing-kucingan dengan hujan” anjur Suharto. Kalau perkiraan cuaca bakal cerah, ya lakukan penyemprotan pupuk. Kalau mendung, lebih baik tunda dulu pemupukan.
Tentu susah kalau main kira-kira, toh kita bukan pawang hujan. Ada cara lain yang lebih efektif. Gunakan slow release fertilizer atau extrafooding. Sebenarnya pupuk itu hanya digunakan sebagai pupuk tambahan lantaran efeknya lamban ketimbang pupuk daun. Bisa dipakai pada musim hujan lantaran lebih tahan dari cucian air hujan. Biasanya berbentuk butiran yang ditaburkan di permukaan media. Jika terguyur hujan, pupuk akan luruh dan terserap akar secara perlahan.
Menggunakan pupuk daun, bisa saja. Tambahkan perekat pupuk yang bisa Anda peroleh di toko pertanian. Selain merekatkan, perekat juga berfungsi membasahi dan meratakan pupuk. Makanya pupuk lebih kuat menempel di permukaan tanaman dan tahan terhadap guyuran hujan.

Similar Products

4144727073279191333

Add a review