Tips Pangkas Daun Jambu Biji Perbanyak Cabang Buah Lebat
Not allow reviews
Descriptions
Mimpi punya pohon jambu biji berbuah lebat? Lakukan pemangkasan dan berikan pupuk P-K tinggi.
Tak sedikit pehobi yang belum paham
manfaat pemangkasan. Padahal semestinya tanaman mulai dicukur sejak fase
pembesaran batang pokok, sekitar usia 2 tahun. Setidaknya ada dua
maksud. Untuk membentuk tajuk agar tanaman mampu memanfaatkan sinar
matahari secara maksimal. Selain itu, dahan-dahan penyokong tajuk pun
tumbuh kuat.
Pertumbuhan cabang jambu biji (Psidium guajava)
tergolong cepat. Nah jika tidak rajin dipangkas, percabangannya jadi
sedikit. Akibatnya, jumlah buahnya sedikit pula. Pasalnya, bunga jambu
biji muncul di ujung cabang. Lagipula kalau tidak dipangkas, ukuran
pohon akan menjulang tinggi.
Dwi Fungsi daun
Agar kelak berbuah lebat, pertumbuhan
vegetatif dan generatif harus seimbang. Jumlah daun tidak terlalu rimbun
atau sedikit. Dalam kondisi cukup cahaya, daun berfungsi sebagai organ
pemasok makanan. Namun kalau daun tidak terkena sinar matahari, organ
itu akan beralih fungsi menjadi pengonsumsi zat makanan. Begitu pula
takjuk terlalu rimbun menyebabkan banyak daun di bagian dalam tidak
menerima sinar matahari secara baik. Akibatnya, hasil fotosintesis
berkurang karena diserap daun-daun tadi. Ujung-ujungnya jumlah dan
ukuran buah tidak memuaskan.
Solusinya? Pangkaslah daun-daun yang
berada di bagian dalam tajuk tanaman. Potong batang air (cabang tidak
produktif). Cabang seperti ini umumnya muncul dari pangkal batang utama.
Jika tidak dipotong. Cabang itu akan menyerobot bahan makanan yang
mestinya untuk pembentukan buah. Menurut koko, dari Metro Hortikultura
di Jakarta, pemangkasan dilakukan pada ruas ke-3. Sekitar 5-10 cm dari
ujung. Seusai pemangkasan Anda harus memupuk tanaman itu. Gunakan pupuk P
dan K tinggi. Zat itu merangsang muncul tunas-tunas bakal bunga. Ujung
tunas akan menghasilkan 2-6 kuntum bunga. Supaya ukuran buahnya
maksimal, pilih 1-2 buah yang berpenampilan sehat. Pangkas pula cabang
dan daun tua atau terserang penyakit. Sebab daun-daun itu tidak lagi
produktif melakukan fotosintesis. Mereka akan menghabiskan hasil
fotosintesis dari daun-daun muda dan sehat.
Jangan berlebihan
Perompesan serta pemangkasan daun pun
tidak boleh berlebihan. Sebab, jika tanaman terlalu banyak dipangkas
justru akan terhambat pertumbuhannya. Daun yang dipangkas jangan
melebihi 25 % jumlah total daun tanaman itu. Bila pemangkasan melebihi
50 %, bisa mengakibatkan tanaman stres. Umumnya jumlah daun tanaman akan
tumbuh lebat saat musim hujan. Menurut Zaenal Abidin, pengusaha tanaman
buah di Cibubur, Jakarta Timur, air hujan banyak mengandung nitrogen
(N). Zat itu merangsang tanaman menghasilkan daun yang terlalu rimbun.
Karena itu, Anda harus rajin memangkas tanaman jambu biji pada saat
musim hujan.
Arah pemangkasan juga harus
diperhatikan. Sebab, arah ppotong tidak benar bisa memicu terjadi busuk
batang. Umumnya pemotongan cabang dengan arah serong ke bawah. Sudut
pemangkasan sebaiknya 45-60°. Dengan metode pangkas seperti itu, air
yang jatuh di atas luka bekas potongan bisa langsung mengering.
Selainitu, luka bekas potongan tadi dilapisi dengan lilin. Supaya bibit
penyakit tidak akan masuk ke dalam jaringan tanaman melalui bekas luka.
Gunakan pisau atau gunting tajam untuk memangkas. Pisau atau gunting
tumpul bisa menyebabkan kerusakan batang, selain itu pisau dan gunting
bersih dan bebas karat.
Perlu diketahui, penyakit dari tanaman
lain bisa ditularkan melalui alat pangkas. Karena itu jangan memangkas
tanaman jambu sehat menggunakan peralatan yang pernah digunakan untuk
memangkas tanaman jambu lain yang sedang sakit. Bibit penyakit akan
cepat tersebar ke seluruh bagian tanaman melalui pembuluh “darah” alias
floem (jaringan pembuluh angkut). Nah pangkaslah pohon jambu anga dengan
benar.
TIPS
Pangkas Cabang dan Daun
-
Pangkas cabang tak produktif dan cabang air. Pemotongan cabang serong ke bawah (sudut 45-60°. Gunakan pisau/ gunting tajam, bersih, tak berkarat, dan tidak tercemar penyakit. Bekas luka potong dilapisi lilin untuk mencegah bibit penyakit
-
Pangkas daun kurang produktif (di bagian dalam tajuk, daun tua atau terserang penyakit).
-
Pemangkasan tidak lebih 25% dari total daun keseluruhan
-
Lakukan pemupukan P-K tinggi, seusai dipangkas. Atau, gunakan pupuk dari kotoran ayam atau kelelawar (guano fosfat) yang kaya fosfor.
Add a review